Senin, 10 September 2012

Tekanan Darah Stabil, Kurangi Risiko Kematian Penderita Hipertensi

detail berita
Mengukur tekanan darah
TINGGINYA jumlah penderita hipertensi di Indonesia membuat dunia kedokteran prihatin. Karena itulah, berbagai tindakan preventif terus dilakukan oleh para dokter di Indonesia. Salah satunya adalah dengan melakukan kegiatan Meet the expert yang mendatangkan international speakers.
Dalam sebuah seminar kesehatan, beberapa dokter yang terbilang ahli dalam penanganan hipertensi pun terus bertukar informasi sehingga penderita hipertensi bisa ditangani dengan baik.

Menurut Director of Cardiovascular for the UCSF Fresno at Stanford University, yang juga anggota American Heart Association, Prof Prakash Deedwania, tujuan pengobatan pada hipertensi adalah mengurangi resiko dan kerusakan organ. Hal ini demi kualitas hidup pasien melalui kepatuhan pengobatan.

"Menurunkan tekanan darah dan mengontrolnya sesuai target penurunan darah adalah salah satu cara mengurangi risiko kematian dan penyakit penyerta hipertensi, seperti penyakit jantung, gagal ginjal, dan stroke," ujar Prakash dalam Seminar Internasional bertajuk Meet The Experts in BP Variability yang diselenggarakan oleh InaSH, dan didukung oleh PT Pfizer Indonesia di Manhattan Hotel, Jakarta, Sabtu (8/9/2012).

Dalam keterangan pers yang dikirimkan ke redaksi Okezone, dr Prakash menjelaskan bahwa di dalam tubuh terdapat pembuluh darah mikro yang mengalirkan darah. Bila tekanan darah tinggi, pembuluh darah ini bisa rusak sehingga tidak mampu untuk menapis. Kerusakan ini justru memicu tahanan perifer, yang bila rusak dapat mengeluarkan hormon yang membuat tekanan darah menjadi lebih tinggi lagi.

"Karena itu, pasien harus tetap mengonsumsi obat untuk menurunkan tekanan darah, dan menjaga ginjal supaya tetap terjaga," tegasnya.


Sumber

0 komentar:

Posting Komentar